Ticker

6/recent/ticker-posts

Sejarah Gampong Cot Bada Baroh

Nama Gampong Cot Bada Baroh pada dasarnya adalah nama penganti dari nama dasar yaitu Cot Bada Mee.

Menurut penuturan tokoh-tokoh gampong, nama Cot Bada Mee berasal dari kejadian berdirinya gampong.  Saat itu di wilayah ini banyak tumbuh pohon asam (dalam bahasa Aceh dikenal dengan bak mee) sehingga nama pohon tersebut diabadikan menjadi Cot Bada Mee.

Beselang beberapa tahun kemudian nama tersebut diganti menjadi Cot Bada Baroh dikarenakan faktor banyaknya desa sekitar yang bernama Cot Bada. Karena posisi Cot Bada Baroh terletak di ujung utara (baroh) Kemesjidan Cot Bada, maka berdasarkan hasil kesepakatan tokoh masyarakat yang sangat kokoh dan didukung oleh rasa kesatuan yang sangat tinggi maka diubahlah nama Gampong Cot Bada Mee menjadi Cot Bada Baroh pada saat itu, tepat nya pada tahun 1903.

Saat itu Gampong Cot Bada Baroh terdiri dari 3 dusun yang dipimpin oleh seorang peutua adat (geuchiek) dengan masa pimpinan seumur hidup.

Sejarah Kepemimpinan Gampong

Dari hasil penelusuran yang dilakukan Tim Perencana Gampong dengan mengajukan pertanyaan tentang sejarah kepemimpinan gampong kepada narasumber yang masih ada di Cot Bada Baroh, didapatkan hasil sebagai berikut: 

Periode 1930-1952

Roda pemerintahan 1930-1952 dipegang oleh Geuchiek Syech yang dipilih oleh masyarakat melalui rapat musyawarah gampong dengan masa pemerintahan lebih kurang 22 tahun. Saat itu dilakukan pembangunan meunasah secara gotong royong, tepatnya pada akhir masa jabatan Geuchiek Syech.

Periode 1953-1973

Pucuk pimpinan dipegang oleh Geuchiek Yusuf Saat. Di masanya, beliau hanya melanjutkan program yang ditinggalkan oleh Geuchiek Syech. Termasuk pembangunan meunasah dengan sumber dana dari hasil swadaya masyarakat dan sifat gotong royong yang masih kental dengan masyarakat pada saat itu.

Pada masa itu juga dibuka jalan baru untuk memperlancar transportasi masyarakat. Membentuk lembaga gampong untuk membantu geuchiek dalam melaksanakan roda pemerintahan dan pembangunan meunasah sehingga selesai pada tanggal 8 juni 1952.

Periode 1974-1989

Pucuk pimpinan dipegang oleh Geuchiek Yusuf Budiman. Beliau tidak terlalu banyak melaksanakan program baru tetapi hanya melanjutkan program yang ditinggalkan oleh Geuchiek Yusuf Saat, termasuk melaksanakan pembukaan jalan baru yang dibuka pada masa  geuchiek sebelumnya. Adapun program baru dari Geuchik Yusuf Budiman hanya membangun pagar meunasah, kulah meunasah dan balai pengajian. Beliau mampu melaksanakan tugasnya dengan bijilaksana selama lebih kurang 15 tahun sehingga masyarakat sangat segan terhadap beliau.

Periode 1990-2006

Pada periode ini yang menjadi geuchiek adalah Pak Zainal Abidin. Beliau memimpin selama dua periode lebih karena pada saat itu, tidak ada seorang pun yang mampu menjadi geuchiek kerena risiko yang sangat besar sebab Aceh dalam keadaan konflik dan darurat militer, tetapi penghargaan yang tinggi patut diberikan kepada beliau karena beliau memimpin dengan bijaksana dan pembangunan yang sangat luar biasa.

Keberhasilan Pak Zainal Abidin tidak terlepas dari lobi-lobi yang beliau lakukan sehingga sangat banyak aliran dana masuk ke gampong ditambah lagi nilai swadaya dari masyarakat yang sangat luar biasa. Hal itu bisa terjalin berkat kerja sama antara geuchiek, perangkat gampong dan masyarakat yang sangat baik. Di antara pembangunan yang berhasil pada saat beliau memimpin adalah:

  1. Selesainya pembangunan meunasah baru.
  2. Pengaspalan jalan gampong.
  3. Pengerasan jalan dan talut dengan sumber dana PKK.
  4. Pembanguan saluran terxier sumber dana dari PKK.
  5. Pembanguan polindes sumber dana swadaya.

Periode 2007- 2012

Pada periode 2007 sampai dengan 2012 roda pemerintahan dipegang oleh  geuchiek Drs Bakhtiar Hasyem. Beliau dipilih langsung oleh masyarakat memalui proses pemilihan untuk memimpin Gampong Cot Bada Baroh. Beliau sangat aktif dalam memajukan gampong dan melaksanakan lobi-lobi terhadap program yang telah direncanakan. Termasuk salah satunya adalah pembangunan tempat wudhu dengan sumber dana dari swadaya dan donatur.

Mengingat Gampong Cot Bada Baroh yang kehidupan masyarakatnya tumbuh dari sektor pertanian tanaman padi, maka sangat wajar saat itu beliau juga melaksanakan program-program di bidang pertanian dan infastuktur dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas perekonomian petani.

Periode 2013 – 2018

Pada periode ini, pemerintahan  berpindah ke tangan Geuchiek Aulia Safrizal. Beliau adalah seorang pemuda yang sangat energik dan sangat disenangi oleh masyarakat sehingga pemerintahan berjalan dengan lancar dan tertib. Di tangan beliau pula Gampong Cot Bada baroh terus membangun dan meneruskan program terdahulu dan pada masa pemerintahan beliau pula, segi agama sangat diperhatikan dengan cara menghidupkan pengajian di meunasah yang diikuti oleh mayoritas masyarakat.

Periode 2018 – 2024

Pada periode ini kepemimpinan Gampong dipegang oleh Rahmatul hadi S.Pd.I. Beliau diberi kepercayaan oleh masyarakat untuk memimpin gampong. Beliau termasuk Geuchik termuda yang sangat tegas terhadap aturan  dan dianggap mampu membawa perubahan terhadap gampong. Beliau juga sangat menjunjung tinggi nilai nilai transparansi dan akuntabilitas sehingga akan mampu membawa Gampong Cot Bada Baroh untuk maju dan berdaya dalam ekonomi sehingga bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.


Posting Komentar

0 Komentar